Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CORE: Jelang Natal, pasokan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 22:24:59【Tempat Makan】318 orang sudah membaca
PerkenalanPengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet. ANTARA/HO-Core/am.se

sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang
Jakarta (ANTARA) - Ekonom Center of Reform on Economics(CORE) Yusuf Rendy Manilet mengimbau pemerintah untuk menjaga pasokan dan distribusi pangan strategis menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar inflasi tetap terkendali dalam sasaran.
Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, Yusuf Rendy Manilet menjelaskan sejumlah komoditas pangan telah menunjukkan tekanan musiman menjelang Natal dan tahun baru, di antaranya cabai, beras dan bawang yang mulai mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah.
“Karena itu, perhatian utama pemerintah dan Bank Indonesia (BI) ke depan adalah menjaga kelancaran distribusi dan memastikan pasokan pangan strategis tetap mencukupi sampai akhir tahun,” kata Yusuf.
Permintaan terhadap telur dan daging ayam memperlihatkan peningkatan, yang diharapkan menjadi efek dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, Yusuf mengingatkan, efek program ini terhadap inflasi perlu dilihat secara hati-hati.
Pasalnya, program belum terealisasi penuh dan relatif masih terbatas di sejumlah daerah, sehingga dampaknya terhadap harga sejauh ini belum terlalu besar.
“Namun, jika realisasi meningkat, penting untuk mengamankan pasokan agar ngak menimbulkan tekanan harga di sisi bahan pangan hewani,” tuturnya.
Sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia mengalami inflasi tahunan sebesar 2,86 persen year-on-year (yoy) pada Oktober 2025.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 4,99 persen yoy dengan andil inflasi 1,43 persen. Komoditas yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut ialah cabai merah, diikuti beras dan bawang merah.
Sementara menurut komponen, seluruh komponen mengalami inflasi, baik komponen inti, komponen harga diatur pemerintah, maupun komponen harga bergejolak (volatile food), dengan inflasi tertinggi tercatat pada komponen harga bergejolak.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 6,59 persen dengan andil inflasi sebesar 1,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi adalah cabai merah, beras, bawang merah dan daging ayam ras.
Sedangkan komponen inti tercatat mengalami inflasi tahunan 2,36 persen dengan kontribusi terhadap inflasi umum sebesar 1,52 persen dan komponen harga diatur pemerintah naik 1,45 persen dengan andil inflasi 0,29 persen.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom tegaskan pentingnya akuntabilitas dan transparansi kebijakan
Baca juga: Ekonom tekankan perlindungan pekerja terdampak aktivitas bisnis
Suka(462)
Artikel Terkait
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Pemerintah siapkan rapid test dan chef profesional kawal kualitas MBG
- SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
- BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir
- Benarkah naiknya suhu panas dorong orang konsumsi gula tambahan?
Resep Populer
Rekomendasi

KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat

Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non

Makan Bergizi Gratis dan ujian kepercayaan publik

Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG

Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG

BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG

BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza